Cancer is a disease in which abnormal cells divide uncontrollably and destroy body tissue. Menjadi salah satu penyakit yang mematikan, kanker sudah tidak asing di mata dunia. Indonesia khususnya, menduduki posisi dengan persentase jumlah klien cancer yang tinggi, semakin menuntut SDM yang unggul, dengan melimpahnya SDA, khususnya sektor kesehatan. Luasnya sektor kesehatan ini, menuntut generasi muda secara tersirat dalam mengupayakan pencegahan kanker di Indonesia. Berbagai inovasi pencegahan kanker dapat dilakukan, mengingat keberadaan SDA di Indonesia yang melimpah. Pohon pepaya, dapat dikatakan sebagai salah satu SDA yang dimiliki, keberadaan pohon ini tersebar merata di seluruh Indonesia. Mulai dari batang hingga buah dapat dimaanfaatkan, hanya saja SDM yang harus memulai gebrakan baru untuk kemajuan negara ini. Pepaya ( Carica papaya L ), di Indonesia pepaya memiliki sebutan yang berbeda dari setiap daerah, seperti gedang ( Bali ), kates ( Jawa ), dan ketes ( Nusa Tenggara ).
Dalam sebuah tanaman pepaya terdapat beberapa bagian di dalamnya, seperti buah, akar, biji dan daun. Di dalam setiap bagian terdapat kandungan senyawa kimia yang hampir sama dan memiliki khasiat dan gizi yang baik di dalam tubuh. Buah pepaya memiliki kandungan protein, mineral, vitamin, polisakarida, lectin, saponin, dan flavonoid. Akar pepaya memiliki kandungan karposid dan enzim mirosin Biji buah pepaya memiliki kandungan karpain, caricin, glikotropakolin dan minyak papaya. Daun pepaya memiliki kandungan tanin, flavonoid, alkaloid, saponin, steroid, dan tritepnoid (Yusha, 2010).
Penyadapan buah pepaya akan menghasilkan getah pepaya yang memiliki khasiat baik untuk tubuh. Getah buah pepaya berwarna putih seperti susu. Getah pepaya mengandung asam aspartat, treonin, serin, asam glutamat, prolin, alanin, isoleusin, leusin, tirosin, fenilalanin, histidin, lisin, arginin, triptofan, dan sistein (Prabantini, 2013).